AYO BELAJAR
Tempat curahan hati... olah pikir... provokasi konsep baru... ga usah berat berat...ayo menulis....gitu koq repot...
Sabtu, 15 Juli 2023
Berpusat pada murid
Sejak awal saya percaya bahwa sukses tidaknya pendidikan dan pengajaran,
ditentukan oleh pelakunya sendiri.Pelaku utama pendidikan adalah murid itu
sendiri. Menurut Goleman (1995) Murid yang memahami tujuan belajarnya cenderung
lebih berhasil dalam belajarnya daripada yang tidak. Goleman (1995) menegaskan
bahwa murid yang memiliki kesadaran diri (self awareness) tinggi cenderung lebih
sukses dibanding murid yang belum. Hal ini berarti murid yang mampu mengenali
keberadaan dirinya, baik terkait tujuan hidupnya, memahami kekurangan dan
kelebihan dirinya cenderung lebih sukses dalam hasil belajarnya. Namun demikian,
supaya murid menemukan minat dan bakatnya diperlukan tuntunan orang dewasa.
Peran orang tua dan guru menjadi sangat penting untuk memberikan visi terkait
kehidupan siswa dimasa depan. Dasar dasar pendidikan yang berpusat pada murid
sesungguhnya sudah saya upayakan dalam kelas. Saya memahami bahwa hal tersebut
penting untuk meningkatkan minat belajar siswa. Namun demikian, saya masih belum
punya pegangan dasar filosofi khas indonesia. Filosofi yang benar-benar sesuai
dengan kodarat bangsa yang merdeka. filosofi yang benar-benar berakar dari
budaya bangsa yang sampai saat ini belum nampak kemerdekaan sejatinya.
Pada tahun 2018, saya diundang belajar ke kota Sandiego, California USA. Untuk
mengikuti diklat pendidikan selama 1 bulan di UCSD. Salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah mengunjungi sekolah setara SMA untuk melihat proses
pembelajarannya. saat itu kami diajak ke Cathedral Catholic High School. Sekolah
yang cukup mewah, baik dalam hal biaya maupun fasilitas yang ditawarkan. Namun
kesan yang kami dapatkan adalah apa yang dilakukan guru sekolah tersebut tidak
jauh berbeda dengan guru indonesia. Saat pembelajaran matematika, guru
memberikan penjelasan materi, lalu mencontohkan cara penyelesaian soal, kemudian
memberikan tugas baik secara individual maupun kelompok. Tidak jauh berbeda
dengan kegiatan guru di indonesia.
Lalu apa yang berbeda?. Kenapa USA jauh lebih
maju dari negara indonesia?. Selain karena mereka merdeka lebih dahulu, ternyata
sikap siswanya. Siswa sekolah tersebut cenderung sudah memiliki tujuan belajar
sejak dini. Mereka lebih memiliki self awareness dibanding siswa kita. Hal ini
nampak ketika kita ngobrol dengan beberapa siswa tim baseballnya. siswa tersebut
sudah mengetahui akan masuk universitas dengan jalur olahraga. Sehingga tujuan
berada disekolah adalah tetap berahan di tim baseball, karena hal itu
keahliannya. Terkait dengan mata pelajaran lain, mereka menyatakan asal lulus
sudah cukup. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memahami keberadaan dirinya,
keunggulan dan kelemahannya. Serta mampu gigih mengembangkan kekuatannya
sehingga dapat mencapai tujuannya. Self awareness tersebut tentu tidak muncul
tiba-tiba. Pengaruh lingkungan budaya jelas sangat besar. keluarga, sekolah dan
masyarakat secara alami akan membentuk sikap anak.
Lingkungan sangat memengaruhi sikap siswa. Langsung atau tidak, sejarah bahwa indonesia pernah dijajah
belanda, mempengaruhi lingkngan sosial budaya. Salah satu contohnya, sikap siswa
kita yang cenderung kurang percaya diri akibat tekanan penjajah. Kolonialisme
mendesak rakyat bahwa mereka inferior dan tidak bisa apa-apa. Hal ini tampak
dari video kondisi belajar jaman kolonial. Dimana nampak bahwa belajar merupakan
sesuatu yang mewah. Hanya sebagian kecil rakyat pribumi yang menikmati. sehingga
belajar merupakan hadiah yang perlu untuk terus dipertahankan/diupayakan oleh
pribumi terpilih. Supaya pribumi mendapatkan jabatan pada kantor kantor pabrik
kolonial. Tujuan penyelenggaran pendidikan pada jaman kolonial adalah untuk
memenuhi kebutuhan pekerja pada pabrik dan kantor kantor kolonial. Hal yang
diajarkan terbatas agar siswa dapat memenuhi tugas pekerjaan yang dibutuhkan
kolonial. Siswa-siswa didik untuk menjadi inferior. bahwa tidak ada yang dapat
dilakukan kecuali melaksanakan perintah penjajah.
Kemudian saya membaca tulisan tulisan KHD, yang memahami persis kondisi penjajahan tersebut. Saya merasa bahwa
setiap guru di indonesia harus mengenal pikiran beliau. Bahwa pendidikan
indonesia harus terkait erat dengan tujuan kemerdekaan NKRI. Memahami alasan
indonesia merdeka dapat menjadi jalan bagi para pendidik untuk benar-benar tulus
menuntun siswa. Merawat potensi yang ada guna menggerakkan kemajuan bangsa. KHd
menyatakan bahwa, Guru mendidik siswa ibarat petani merawat padi. Kodrat padi
tentu menghasilkan gabah bukan jagung, bukan jeruk. Sehingga guru harus
menyadari kodrat dasar seorang murid. Potensi yang dimiliki dan pengaruh
budayanya. Pendidikan adalah upaya guru menuntun siswa supaya mencapai
kebahagiaan dan keselamatan setinggi tingginya. Siswa memiliki kodrat atau
ketetapan sendiri sebagai manusia sesuai takdir yang digariskan, guru bertugas
sebagai penuntun agar dapat memperbaiki lakunya. Bagaikan seorang petani yang
merawat tanamannya. Kodrat siswa sebagai tanaman tidak akan berubah. Dengan
perawatan yang baik, mulai dari persiapan lahan, penyemaian, pemupukan,
pembersihan dari gulma diharapkan dapat tumbuh secara optimal dan berkualitas.
Pendidik harus memahami kodrat alam dan kondrat zaman. Memahami kodrat alam
artinya guru harus peka dengan keadaan sosio-kultural siswanya. Agar siswa
selalu belajar dengan bahagia, serta berhasil selamat berinteraksi dengan alam
dan lingkungannya. Siswa yang berada dipinggir laut berbeda kebutuhannya dengan
siswa pegunungan. Kondisi masyarakat perkotaan juga berbeda dengan masyarakat
pedesaan sehingga kondrat siswanya juga berbeda. Terkait kodrat zaman, kebutuhan
abad 21 berbeda dengan abad 20. Karenanya guru harus dapat memberikan bekal
keterampilan abad 21 agar siswa dapat selamat. Komunikasi tanpa batas,
perpindahan manusia yang cepat, teknologi yang berkembang masif dan berlipat
menjadi tantangan yg harus dihadapi siswa saat ini. Oleh karenanya guru harus
bisa menuntun siswa menghadapi segala bentuk perubahan zaman. Menurut KHD
terdapat 5 jenis pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh guru sebagai seorang
pendidik.Beliau memberikan ibarat tukang ukir kayu. Tukang Ukir yang handal
harus memiliki kriteria agar menghasilkan karya ukir yanhg baik. Pertama harus
mengetahui type kayu yang akan diukir untuk memastikann alat ukir apa yang
digunakan. hal ini sesuai dengan guru harus mengetahui karakter dasar siswanya
supaya dapat menggunakan strategi yang tepat dalam pengajarannya. Agar berhasil,
guru harus mengusai (1)ilmu psikologi (2)Ilmu jasmani. Kemudian Tukang ukir
harus memiliki pengetahuan tentang keindahan ukiran. Sama halnya pendidik harus
memahami keindahan batin dan lahir. Artinya guru haru memiliki keterampilan
dalam hal (3)ilmu etika dan (4) ilmu estetika. Lalu tukang kayu juga harus
memiliki pengetahun tentang ukiran ukiran lain yang menjadi tren. Sama halnya
guru harus memiliki strategi-strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi jaman. Hal yang dapat segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya
mencerminkan pemikiran KHD adalah berupaya tulus mengenal siswa dengan hati.
Sebelumnya, karena berbagai kesibukan dan terlalu banyak siswa yang saya
tangani. Saya kurang begitu mengenal siswa. saya hanya tahu namanya, setelah 1
tahun lewat sudah lupa. Padahal setiap siwa tidak sama kondisi fisik, psikis dan
lingkungan tempat tinggalnya. KHD menyatakan bahwa setiap muris memiliki kodrat
alam yang berbeda. mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa mendadi modal utama
untuk meningkatkan keberhasilan belajar. yaitu menghantarkan siswa mengetahui
tujuan hidupnya.
Jumat, 24 April 2020
“Saya puas, mahasiswi itu pun puas”
Suatu sore, seorang mahasiswi datang meminta bantuan untuk
menyelesaikan tugas daring perkuliahannya.Tugasnya tentang integral yang sedikit rumit. Sebagai
guru matematika SMK. Ia berharap saya dapat membantunya. Namun selepas kuliah, saya
tidak lagi mengerjakan soal macam itu. Apalagi
soal integral tersebut terlalu rumit untuk dipelajari anak SMK. Sayapun
tidak mengajarkannya, hal yang tidak diajarkan, biasanya terlupakan. Benar, saya lupa bagaimana menyelesaikannya. Akan
tetapi, status saya adalah pembelajar
matematika. Sangat memalukan apabila tidak bisa memberikan bantuan. Harga diri
saya sebagai lelaki dan guru matematika dipertaruhkan. Saya harus bisa menjawab
soal itu.
Kemudian, saya buka buku-buku kalkulus. Saya googling
tentang teknik-teknik pengintegralan. Keterpaksaan itu membuat saya belajar
lagi. Ingatan saya mulai kembali lagi. Selang waktu yang tidak sebentar, saya akhirnya
berhasil menemukan jawabannya. Meski tanpa upah, saya puas, mahasiswi itu pun
puas.
Namun, bukan kepuasan mahasiswi itu yang menjadi perhatian. Saya
teringat pembelajaran dengan para siswa. Seringkali ketika pembelajaran
matematika. Saya memberikan soal agar siswa berlatih teknik dan operasi
penghitungannya. Dimana, terlebih dahulu diberikan rumus, lalu dicontohkan cara
penyelesaiannya. Kemudian melalui bimbingan berdarah-darah, siswa menjawabnya.
Akan tetapi, ketika tes
diberikan-dengan soal mirip- ternyata banyak siswa yang gagal. Memang, saya melarang siswa membuka buku
catatan. Saya berharap siswa mengingat cara mengerjakan tanpa melihat buku, toh
soal tes cuma berbeda angkanya dibanding soal latihan. Tapi ternyata hal itu
pekerjaan sulit bagi siswa. Banyak siswa tidak mengingat rumusnya dan lupa cara
mengerjakannya.
Saya merasa apa yang saya lakukan sia sia. Usaha saya
mengajar dan melatih tidak membekas pada siswa. Padahal, dahulu ketika saya
belajar. Cara seperti itu juga dilakukan guru saya. Tetapi mengapa hasilnya
berbeda?. Beberapa teman guru bilang bahwa siswa sekarang lebih lemah
dalam mengingat. Karena, banyak ganguan dari gadgetnya. Siswa sekarang juga
kurang gigih, mereka lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game
daripada berlatih dan belajar. Pendapat yang tidak sepenuhnya benar. Namun ,
motivasi memang mempengaruhi hasil belajar. Mereka mungkin kehilangan motivasi
belajar matematika, karena guru mengajar dengan salah.
Berbeda dengan cara saya belajar dengan mahasiswi itu. Pada
prosesnya terdapat tiga hal penting. Pertama,
saya dihadapkan pada soal yang harus dipecahkan. Saya merasa saya bisa
menyelesaikannya meskipun lupa caranya. Artinya, saya memiliki kemampuan dasar
yang cukup untuk menemukan jawabnya. Kedua, saya merasa harus menghadapi
tantangan soal itu. Karena mahasiswi itu
percaya bahwa saya mampu menyelesaikannya. Dorongan yang luar biasa. Saya tidak
mampu menolaknya. Motivasi yang muncul dari dalam, karena kepercayaan atas
kompetensi saya. Ketiga, adanya
perangkat yang membantu untuk
mengingat. Keberadaan buku dan teknologi internet membantu saya mengingat
kembali hal-hal yang terlupakan. Ketiga hal itu membuat saya bergairah
menyelesaikan soal. Gairah itu tidak
tampak pada kelas disekolah.
Pertanyaannya, bagaimana membangkitkan gairah belajar
siswa?. bagaimana meramu ketiga hal penting tersebut dalam pembelajaran. Mungkin,
langkah pertama adalah membuka buku kembali, membaca lagi. Terdapat banyak buku
yang dapat dipelajari. Salah satunya Buku “Kasmaran Berilmu Pengetahuan” . Prof
Iwan Pranoto memberikan gambaran bahwa berilmu pengetahuan merupakan berkat dan
membawa keasyikan. Belajar seharusnya seperti mengisi teka-teki silang yang
tidak gampang tetapi melahirkan penasaran dan ketagihan pelakunya.
Teknologi dan sains telah mengubah manusia. Termasuk
kecakapan hidup yang dibutuhkan pada zamain ini berbeda dari sebelumnya. Sejumlah
pekerjaan sudah diambil alih oleh mesin dan computer. Khususnya, pekerjaan
dengan keterampilan berpikir tingkat rendah. Karenanya penting untuk menanamkan
kepada siswa keterampilan yang belum dapat dilakukan mesin. Seperti pemecahan
masalah tidak rutin, berpikir kreatif dan berkomunikasi kompleks.
Apa yang saya lakukan
untuk membantu mahasiswi tersebut memang bukan pemecahan masalah yang rumit.
Namun, keterampilan penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan soal, juga
merupakan keterampilan penting. Membebankan kemampuan mengingat kepada siswa
memang seharusnya dihindari. Google sudah mampu menampung berbagai informasi
dengan sistem percariannya yang lebih canggih dibanding manusia manapun. Siswa
sudah pasti tergilas apabila bertanding mengingat melawan mesin. Siswa
semestinya diberikan kesempatan belajar memanfaatkan sumber informasi yang
tersedia. Larangan membuka buku dan internet ketika menyelesaikan soal
seharusnya dihindari. Toh, guru pun juga membuka buku atau google ketika lupa
atau tidak tahu.
Agar siswa benar-benar berpikir, guru harus berupaya
menyediakan soal yang tidak mudah ditemukan jawabnya melalui internet. Pertanyaan
dimana jawabnya dapat ditemukan di internet tidak boleh ditugaskan kepada
siswa. Hal ini bukan pekerjaan mudah. Tetapi membiarkan siswa belajar
dengan cara lalu sudah tidak relevan
lagi. Tantangan masa depan jelas berbeda
dengan hari ini. Gairah belajar siswa harus dimunculkan pada setiap kelas. Agar
siswa kasmaran berilmupengetahuan.
Masa tanggap darurat COVID-19 memaksa semuanya untuk mengasingkan
diri. Bekerja,belajar dan beribadah dirumah. Waktu terasa melambat. Banyak hal
tanpa sengaja terbesit dipikiran. Mungkin ini saatnya bagi saya sebagai seorang
guru melakukan refleksi dan kontemplasi.Belajar kembali tentang kecakapan
mengajar, kecakapan yang dibutuhkan
siswa dimasa depan. Karena waktu luang merupakan sesuatu yang langka pada situasi normal.
Jumat, 25 Oktober 2019
Persiapan UNBK SMK Matematika 2020
AYOOO BELAJAR
UNBK SMK tahun 2020 sebentar lagi datang. Supaya mendapatkan hasil yang memuaskan perlu persiapan yang matang. Berikut ini latihan soal yang dapat anda kerjakan untuk melatih kesiapan anda. Latihan soal tersebut dikelompokkan dalam beberapa topik sesuai dengan kisi-kisi UNBK tahun 2020.
1. ALJABAR
a. Pangkat, Akar dan Logaritma
b. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
c. Program Linier
d. Lingkaran
e. Barisan dan Deret
2. STATISTIKA
a. Penyajian data dalam tabel dan diagram
b. Ukuran Letak
c. Ukuran Pemusatan Data
3. PELUANG
a. Kaidah Pencacahan
b. Peluang suatu kejadian
UNBK SMK tahun 2020 sebentar lagi datang. Supaya mendapatkan hasil yang memuaskan perlu persiapan yang matang. Berikut ini latihan soal yang dapat anda kerjakan untuk melatih kesiapan anda. Latihan soal tersebut dikelompokkan dalam beberapa topik sesuai dengan kisi-kisi UNBK tahun 2020.
1. ALJABAR
a. Pangkat, Akar dan Logaritma
b. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
c. Program Linier
d. Lingkaran
e. Barisan dan Deret
2. STATISTIKA
a. Penyajian data dalam tabel dan diagram
b. Ukuran Letak
c. Ukuran Pemusatan Data
3. PELUANG
a. Kaidah Pencacahan
b. Peluang suatu kejadian
Selasa, 22 September 2015
Senin, 21 September 2015
Langganan:
Postingan (Atom)